:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5186450/original/049212200_1744607657-WhatsApp_Image_2025-04-14_at_11.58.02_AM.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta – Kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia disebut memasuki babak baru yang menjanjikan.
Ketua Kadin Komite Rusia Didit Ratam menekankan pentingnya momentum saat ini sebagai “awal dari operasi ekonomi baru” yang berpotensi membawa kedua negara ke level kemitraan strategis yang lebih erat.
Didit menyatakan bahwa pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto menunjukkan proaktif dalam memperkuat hubungan luar negeri. Hal itu terlihat dari keikutsertaan Indonesia dalam forum-forum penting seperti KTT Kazan, serta langkah bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS dalam kurun waktu kurang dari 100 hari setelah resmi menjabat.
Lebih jauh, ia menyebut Indonesia sedang menanti penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (UEE), yang diharapkan dapat terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
“Peristiwa-peristiwa ini menandakan kedekatan hubungan dan potensi yang dapat muncul dari kedekatan ini,” ujar Didit dalam panel diskusi “Rusia-Indonesia Business Forum” 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Didit mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo akan fokus pada tiga kebutuhan dasar penduduk: pangan, energi, dan air.
Di sektor pangan, Indonesia kini tengah membuka dua juta hektare sawah baru serta mengembangkan ratusan ribu lahan pertanian kakao, kelapa, dan tebu. Yang menarik, proses ini ditunjang oleh mekanisasi dan teknologi tinggi, seperti penggunaan drone untuk pemupukan serta alat berat untuk panen.
Menurut Didit, sektor pertanian ini sangat potensial untuk kerja sama dengan Rusia, mengingat latar belakang dan teknologi yang dimiliki negara tersebut. Ia menyebut tujuan Indonesia adalah menjadi pusat produk pangan dan pertanian global untuk komoditas tertentu.
Di sisi energi, Indonesia berkomitmen untuk beralih ke energi bersih dan mencapai target nol emisi pada 2060. Sementara itu, sektor air bersih juga menjadi prioritas, mengingat pentingnya ketersediaan sumber daya ini bagi masyarakat.