suratekno.com Kumpulan Berita dan Informasi dari berbagai sumber yang terpercaya
Surabaya –
Usai libur panjang Idul Fitri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 9,19%. Kondisi ini menyebabkan perdagangan bursa saham pada Selasa (8/4/2025) pagi mengalami trading halt. Ini penjelasan tentang trading halt dan trading suspend. Mekanisme dari Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan saham.
Penurunan IHSG menurut analis diakibatkan sentimen negatif tarif dagang Presiden AS, Donald Trump. Dilansir berbagai sumber, hampir semua saham-saham berkapitalisasi besar mengalami jatuh yang dalam pada pembukaan perdagangan Selasa pagi. Indeks LQ45 tercatat jatuh 11,31% atau 83,05 poin ke 651,46.
Trading halt ini merupakan trading halt pertama sejak 18 Maret 2025. Saat itu, penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5 persen. Istilah trading halt memang tidak asing bagi para investor berpengalaman maupun para pengamat pasar saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, untuk para investor muda yang baru di dunia saham istilah ini tentu terdengar asing bahkan membingungkan. detikJatim merangkum penjelasan tentang trading halt dan tradisn suspend berikut ini!
Pengertian Trading Halt
Mengutip dari laman Investopedia, trading halt adalah penghentian sementara perdagangan saham atau instrumen lainnya dalam bursa efek. Mekanisme penghentian ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti pengumuman berita penting yang mampu mempengaruhi bursa saham, ketidakseimbangan akibat gangguan teknis, hingga masalah regulasi maupun karena harga sekuritas atau indeks telah bergerak cukup cepat untuk memicu penghentian berdasarkan aturan bursa.
Dalam dua kasus sebelumnnya, trading halt di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebabkan penurunan nilai signifikan. Sekretaris BEI, Kautsar Primadi Nurahmat menjelaskan bahwa trading halt dilaksanakan dalam dua kondisi ekstrem.
Pertama, trading halt selama 30 menit apabila IHSG turun tajam. “Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8%,” jelasnya dalam keterangan tertulis.
Kedua, trading halt lanjutan, juga selama 30 menit, jika IHSG turun hingga lebih dari 15%. Apabila grafik IHSG tidak lantas membaik, atau dengan kata lain, turun tajam hingga mencapai 20%, trading suspend akan dilakukan.
Dari penjelasan ini kita bisa mengmabil kesimpulan bahwa trading halt merupakan mekanisme yang dimiliki bursa efek untuk menghentikan sementara perdagangan saham kerena sebab tertentu. Penghentian perdagangan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar, melindungi investor, dan memastikan perdagangan berjalan dengan tertib.
Tujuan trading halt untuk memberikan Waktu bagi pelaku pasar agar dapat mencermati dan mengolah informasi penting yang baru dirilis atau merespons volatilitas harga yang ekstrem.
Trading Suspend
Trading suspend adalah adalah penghentian perdagangan suatu efek dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan trading halt. Trading suspend bisa berlangsung selama jangka waktu harian, mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
Pemberlakuan trading suspend juga disebabkan oleh alasan-alasan yang menyebabkan trading halt. Seperti, harga saham yang melonjak atau anjlok drastis, sanksi bursa terhadap suatu perusahaan, dan perintah dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Jika proses suspensi perlu dilakukan, BEI akan mengeluarkan pengumuman resmi tentang alasan dan durasi suspensi. Selamaperiode suspensi, investor tidak dapat melakukan transaksi pada saham yang terkena suspensi. Mekanisme suspensi dapat dicabut setelah emiten menyelesaikan permasalahan yang menjadi penyebabnya dan mendapatkan persetujuan dari BEI dan OJK.
Dampak Trading Halt Untuk Investor
Momen penghentian perdagangan dapat dimanfaatkan investor untuk mencerna informasi terbaru, sehingga analisis terkait saham yang harus dijual ataupun ditahan dapat dilakukan secara lebih cermat. Pemberian waktu ini sangat bermanfaat untuk memperoleh keuntungan maksimal.
Demikian detikers penjelasan singkat tentang trading halt dan trading suspend. Semoga penjelasan ini bisa membantu detikers memahami fenomena yang terjadi di IHSG.
(ihc/irb)
