
Jakarta, JNN.co.id – T Bukit Asam Tbk (PTBA) menunjukkan langkah visioner dalam peta energi nasional! Perusahaan tambang plat merah ini tengah menjalankan proyek percontohan yang revolusioner: mengubah batu bara, sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet.
Kedua material ini merupakan jantung dari baterai lithium-ion, komponen krusial dalam era kendaraan listrik yang kian mendominasi.
Meskipun Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara memiliki ambisi besar untuk mendanai 21 proyek hilirisasi, PTBA untuk sementara waktu masih mengandalkan dana internal untuk membiayai proyek perintis ini. Nilai investasi awal yang belum terlalu besar menjadi alasan PTBA bergerak cepat dengan sumber daya yang ada.
Diskusi terkait potensi pendanaan eksternal baru terjalin dengan MIND ID sebagai holding BUMN pertambangan.
Langkah inovatif PTBA ini dijalankan berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan telah resmi diluncurkan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024. Bagi PTBA, proyek ini bukan sekadar diversifikasi bisnis, melainkan langkah strategis untuk mendukung penuh kebijakan energi nasional dan mengakselerasi pertumbuhan industri kendaraan listrik di tanah air.
Saat ini, PTBA memang masih melakukan kajian mendalam terkait kelayakan ekonomi untuk hilirisasi Artificial Graphite dan Dimethyl Ether (DME). Namun, produksi Artificial Graphite terus digenjot mengingat potensinya yang sangat menjanjikan sebagai material utama anoda baterai.
Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, dengan optimisme tinggi menyatakan bahwa 90% komponen baterai lithium-ion berpotensi diproduksi di dalam negeri. Hal ini akan memperkuat integrasi industri baterai nasional, dari hulu hingga hilir, dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Lebih membanggakan lagi, proyek ambisius ini ditargetkan untuk mencapai tahap komersialisasi pada tahun depan!
Dengan inovasi ini, PTBA tidak hanya bertransformasi menjadi pemain kunci dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik, tetapi juga membuka babak baru pemanfaatan batu bara yang lebih bernilai tambah dan ramah lingkungan. Langkah PTBA ini patut diapresiasi sebagai lompatan besar menuju kemandirian energi dan era transportasi berkelanjutan di Indonesia. (Red)