KOI Sosialisasikan Program Indonesian Student Athlete

KOI Sosialisasikan Program Indonesian Student Athlete


Jakarta

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan sosialisasi program Indonesian Student Athlete untuk mencetak generasi muda yang unggul secara akademik dan berprestasi dalam olahraga.

Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk diskusi ini dilakukan bersama atlet, pelatih, dan Kabid Binpres dari berbagai induk cabang olahraga di Artotel Gelora Senayan, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Hadir sebagai pembicara Ketua Komisi X DPR-RI Hetifah Sjaifudian, juara Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii, lifter peraih empat medali Olimpiade Eko Yuli Irawan, serta juara dunia jetski Aero Sutan Aswar.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Program ini adalah bentuk nyata komitmen Komite Olimpiade Indonesia untuk melahirkan atlet yang berintegritas, berprestasi, dan cerdas. Kami tidak ingin lagi melihat anak-anak Indonesia harus memilih antara pendidikan atau olahraga. Keduanya harus bisa berjalan beriringan,” kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, seusai acara.

Trending :  Ismail Siap Maju Jadi Ketua KONI Makassar, Usung Misi Bangkitkan Dunia Olahraga

Program ini merupakan kolaborasi bersama antara Komisi Culture & Education, Komisi Atlet, serta National Olympic Academy (NOA) Indonesia, yang melihat pentingnya membangun jalur pengembangan atlet dengan tidak mengesampingkan pendidikan.

Melalui pendekatan ini, KOI berharap dapat melahirkan generasi atlet masa depan yang tak hanya tangguh di lapangan, namun juga unggul dalam akademik dan kepemimpinan.

Sementara itu, Hetifah yang selama ini dikenal aktif dalam mendorong kebijakan pendidikan dan olahraga nasional memastikan anak-anak Indonesia yang berprofesi sebagai atlet tidak boleh kehilangan masa depan hanya karena memilih jalan sebagai olahragawan.

Maka itu, ia mendukung program yang diinisiasi KOI tersebut untuk mendorong integrasi kurikulum dan sistem pendidikan dengan merancang sistem pembelajaran yang fleksibel dan adaptif, termasuk kurikulum khusus bagi atlet pelajar.

Trending :  Gimnastik Indonesia Jajaki Naturalisasi Atlet dari Belanda dan Amerika

Dukungan akademik dari sekolah dan universitas menjadi bagian penting, dilengkapi skema beasiswa bagi atlet yang berprestasi secara akademik maupun olahraga.

“Kita harus memberi ruang bagi anak-anak Indonesia untuk berkembang secara holistic, baik otaknya, fisiknya, maupun karakternya. Karena itu, kebijakan pendidikan ke depan harus semakin adaptif terhadap kebutuhan atlet pelajar, misalnya ekosistem pendidikan yang lebih fleksible. Jadi istilahnya medali di dada, ilmu di kepala,” ujar Hetifah.

Sementara itu, peraih empat medali Olimpiade (2008-2020) Eko Yuli Irawan mengaku sempat merasakan sulitnya untuk melanjutkan sekolah, karena lokasi pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang berpindah-pindah.

Atlet yang sudah tampil di Olimpiade selama lima kali berturut-turut ini pun akhirnya menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) melalui jalur Paket C.

Trending :  Jadwal Tak Cocok, Red Sparks Tunda Tur ke Indonesia

“Sebagai seorang atlet kita harus disiplin dalam membagi waktu antara sekolah dan latihan. Keduanya harus seimbang supaya pendidikannya selesai, prestasinya dapat,” kata Eko.

(mcy/rin)

Source link