IHSG Buka Langsung Trading Halt, Ini Saran untuk Investor!

IHSG Buka Langsung Trading Halt, Ini Saran untuk Investor!

Trading halt terjadi pada saat pre-opening session, di mana pembentukan harga saham dilakukan dengan mekanisme call auction

Trading halt terjadi pada saat pre-opening session, di mana pembentukan harga saham dilakukan dengan mekanisme call auction

Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung mengalami Trading Halt saat pembukaan perdagangan pada Senin pagi (8/4) dengan penurunan tajam hingga 9,19% menjadi 5.912. Penurunan ini terjadi sebagai dampak dari pengumuman tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, serta merespon penurunan signifikan pada bursa saham global.

Selama trading halt, perdagangan saham akan dihentikan sementara selama 30 menit dan baru akan dibuka kembali.

Jika IHSG melanjutkan penurunan lebih lanjut hingga 15%, maka pasar akan memasuki tahap Trading Halt kedua, dengan penghentian perdagangan lebih lama. Baca juga :
Aturan Baru BEI Soal Trading Halt Berlaku Mulai 8 April 2025, IHSG Bisa Stop Seharian!

Beli Saham di Sini

Mengapa IHSG Bisa Mengalami Trading Halt?

Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) (8/4) menyatakan trading halt terjadi pada saat pre-opening session, di mana pembentukan harga saham dilakukan dengan mekanisme call auction.

Pada fase ini, harga setiap saham dibentuk dalam satu harga yang disepakati bersama oleh semua pihak yang terlibat. Kejadian ini biasanya terjadi ketika pasar mengalami gejolak besar, seperti yang terlihat pada penurunan IHSG hari ini.

Trending :  Kripto, Cara Menggunakan Kripto untuk Belanja, Investasi, dan Harga Kripto Terkini

Selain itu, bursa saham global juga mengalami penurunan yang signifikan, merespon kebijakan tarif Trump yang mempengaruhi perdagangan internasional dan pasar modal secara keseluruhan.

Beli Saham di Sini

Pasar Obligasi Mulai Stabil

Pagi ini, yield acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun sempat melemah ke level 7,2%, tetapi kini telah mulai stabil di level 7,16%. Ini menunjukkan pasar obligasi masih menjadi alternatif investasi yang relatif aman untuk diversifikasi, terutama di tengah ketidakpastian pasar saham.

Dalam setahun terakhir, level atas (resistance) yield acuan Obligasi Indonesia tetap dijaga di bawah angka 7,3%. Selama level ini tidak tertembus, kinerja Reksadana Pendapatan Tetap yang berbasis obligasi korporasi diperkirakan akan tetap stabil dan memberikan hasil yang menarik.

Trending :  FBS Earns Prestigious Industry Recognition: "Best Forex Broker Asia 2025" riauone.com

Beli Reksadana di Sini

Saran untuk Investor

Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian ini, sangat penting bagi investor untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan investasi. Berikut beberapa saran yang dapat diikuti oleh investor dalam menghadapi kondisi pasar saat ini:

1. Wait and See:

Bagi investor yang memiliki orientasi jangka panjang, sangat disarankan untuk memantau pergerakan IHSG minggu ini. Ini memberikan waktu untuk melihat apakah pasar akan stabil kembali atau melanjutkan penurunan.

2. Diversifikasi Investasi:

Penting bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka ke instrumen yang lebih stabil dan likuid. Beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah:

Reksadana Pasar Uang bisa dipilih investor dengan profil risiko rendah. Beberapa pilihan reksadana unggulan yang bisa dipertimbangkan antara lain:

Reksadana Pasar Uang

Return 1 Tahun

Capital Money Market Fund

5,98%

STAR Sharia Money Market

5,6%

Capital Sharia Money Market

5,52%

Sumber : Bareksa, kinerja per 27/4/2025

Beli Reksadana di Sini

Trending :  Perdagangan Dibuka Lagi Usai Trading Halt, IHSG Merangkak ke 5.952

Reksadana Pendapatan Tetap Berbasis Obligasi Korporasi juga menarik. Dengan potensi penurunan suku bunga tahun ini, instrumen ini berpotensi memberikan hasil yang baik. Beberapa reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi unggulan yang bisa dipertimbangkan adalah:

Reksadana Pendapatan Tetap

Return 1 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

7,79%

STAR Stable Amanah Sukuk

7,55%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

7,55%

Sumber : Bareksa, kinerja per 27/4/2025

Beli Reksadana di Sini

(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

– Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
– Beli reksadana, klik tautan ini
– Beli emas, klik tautan ini
– Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
– Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
– Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Source link