Pakai Dating Apps Ternyata Bisa Berisiko Buruk!

Pakai Dating Apps Ternyata Bisa Berisiko Buruk!


Jakarta

Di era modern saat ini banyak cara bisa dilakukan setiap orang untuk mendapatkan kenalan hingga pasangan dengan menggunakan aplikasi kencan atau dating apps. Tapi, penggunaan dating apps ternyata bisa menimbulkan risiko.

Melansir detikHealth, sebuah penelitian dilakukan di Australia terkait penggunaan aplikasi kencan ini. Penelitian menemukan ada risiko gangguan mental hingga depresi akibat dating apps.

Penelitian ini dilakukan Zac Bowman dari Flinders University bersama rekannya. Dia melakukan tinjauan secara sistematis dari 45 hasil studi yang melihat penggunaan aplikasi kencan yang dikaitkan dengan citra tubuh dan kesehatan mental.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trending :  12 Aplikasi Cari Jodoh Dating Apps Terbaik & Tips Kencan Online

Citra tubuh adalah persepsi atau perasaan seseorang terhadap penampilannya sendiri, biasanya berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan daya tarik tubuh.

Dari 45 penelitian yang dianalisa dan dipublikasikan pada periode 2016 hingga 2023, sebanyak 23 di antaranya meneliti bagaimana dampak aplikasi kencan pada kesehatan mental. Sementara penelitian lainnya membahas dampak pada citra tubuh.

Dari penelitian tersebut, ditemukan 85 persen penelitian citra tubuh menemukan hubungan negatif yang signifikan antara penggunaan aplikasi dengan citra tubuh. Sementara hampir 50 persen terhadap dampak kesehatan mental.

“Penelitian tersebut mencatat adanya hubungan dengan masalah termasuk ketidakpuasan terhadap tubuh, gangguan makan, depresi, kecemasan, dan harga diri yang rendah,” Kata Bowman dikutip dari The Conversation.

Trending :  PLN terus tingkatkan sistem keamanan Super Apps PLN Mobile

Untuk mengetahui korelasi sebab akibat dari kebiasaan penggunaan aplikasi, memang perlu penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, peneliti memiliki beberapa teori yang diduga memicu kenaikan risiko kesehatan mental hingga citra diri.

Salah satunya penggunaan foto sebagai media visual utama. Biasanya, foto dalam dating apps digunakan untuk menilai calon teman kencan.

Pengguna dating apps juga sering mengevaluasi profil terutama melalui foto yang ditampilkan. Penampilan fisik jadi faktor utama pengguna dalam memilih pasangan.

“Penekanan pada konten visual pada aplikasi kencan ini, pada kelanjutannya dapat menyebabkan pengguna memandang penampilan mereka lebih penting daripada siapa mereka sebagai pribadi. Proses ini disebut objektifikasi diri,” kata Bowman.

Trending :  Super Apps BRImo Hadirkan Solusi Praktis untuk Masyarakat di Bulan Ramadhan

Sehingga, mereka yang mengalami objektifikasi diri cenderung lebih memperhatikan penampilan secara berlebihan. Ini jadi berisiko pada ketidakpuasan terhadap tubuh, rasa malu atau masalah lainnya berkaitan citra tubuh.

Sementara dalam konteks kesehatan mental, peneliti menduga ini berkaitan dengan penolakan ketika menggunakan aplikasi tersebut. Penolakan ini bisa bersifat tersirat, eksplisit hingga diskriminasi. Bahkan lebih jauh lagi bersifat pelecehan.

“Dan jika penolakan dianggap berdasarkan penampilan, hal ini dapat kembali mengarah pada masalah citra tubuh,” tandasnya.

Artikel ini sudah tayang di detikHealth

(avk/dir)

Source link