
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) kembali mencatatkan kenaikan yang signifikan dalam perdagangan di Jumat (11/4). Pasar optimistis hadapi musim laporan keuangan kuartal pertama meski diwarnai perang dagang multi-front dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir Senin (14/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks terkait kompak naik signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 1,56% ke level 40.212,71.
- S&P 500 (SPX): Menguat 1,81% menjadi 5.363,36.
- Nasdaq Composite (IXIC): Melonjak 2,06% ke 16.724,46.
Chief Executive Officer (CEO) AXS Investments New York, Greg Bassuk mengatakan bahwa pasar tengah menyambut baik penegasan komitmen menjaga stabilitas keuangan dari Federal Reserve (The Fed).
Presiden Federal Reserve Boston, Susan Collins, baru-baru ini menegaskan bahwa pihaknya siap menjaga stabilitas pasar keuangan menyusul gejolak ekonomi akibat perang tarif dari China-AS.
“Investor sedang berada di tengah tarik ulur mencari sinyal positif bahwa ketidakpastian yang menghantui pasar akan mereda,” kata Bassuk.
Namun, pasar tetap waspada menyusul tindakan balasan dari Beijing ke AS. Perang dagang kedua negara telah menyebabkan fluktuasi tajam intrahari dan mendorong ekspektasi inflasi jangka pendek konsumen ke level tertinggi sejak 1981.
“Ketidakpastian dan volatilitas kini menjadi narasi utama investor,” jelas Bassuk.
Dari sisi ekonomi, data terbaru menunjukkan bahwa inflasi masih melandai. Indeks Harga Produsen (PPI) AS secara tak terduga turun 0,4% bulan lalu. Namun dalam laporan terpisah, sentimen konsumen semakin melemah dengan ekspektasi inflasi satu tahun melonjak ke 6,7%.
“Pasar bersiap untuk volatilitas lebih besar lagi, dan roller coaster minggu ini bisa jadi hanya gambaran awal dari apa yang akan datang,” ujar Bassuk.
Baca Juga: Meski Dihadiahi Tarif Balasan, Trump Optimis Capai Kesepakatan Dagang dengan China
Adapun Presiden The Fed New York, John Williams, juga menyatakan bahwa ekonomi tidak sedang memasuki periode stagflasi dan menegaskan bahwa pihaknya akan bertindak untuk mencegah kondisi tersebut di AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.