4 Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman saat Resesi

4 Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman saat Resesi

Resesi adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan aktivitas ekonomi atau kemerosotan ekonomi selama lebih dari beberapa bulan. Biasanya kondisi ini bertepatan dengan lonjakan PHK, perlambatan pertumbuhan upah pekerja, penurunan daya beli masyarakat, hingga penurunan harga saham. Resesi memang tidak pernah menyenangkan, karena bisa mengguncang perekonomian.

Saat terjadi resesi, pengaturan atau pengolahan uang yang tepat adalah kunci untuk bisa tetap bertahan. Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa tips menjaga keuangan tetap aman saat resesi. Apa saja? Simak berikut.

1. Menyiapkan uang tunai siap pakai

4 Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman saat Resesi buat Generasi Mudailustrasi uang tunai (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menyiapkan uang tunai atau cash bisa menjadi jaring pengaman pertama saat terjadi resesi atau krisis ekonomi. Langkah ini dapat memudahkan akses ke keuangan kamu ketika dibutuhkan secara mendadak. Sedangkan uang yang diinvestasikan atau disimpan dalam instrumen keuangan yang tidak mudah dicairkan, mungkin tidak bisa diharapkan di masa pelik seperti resesi.

Taylor Kovar, CEO 11Financial (penasihat investasi terdaftar di Texas) yang dilansir Nasdaq, merekomendasikan untuk menyimpan uang dalam bentuk tunai atau instrumen yang mudah dicairkan seperti surat utang negara ketika terjadi resesi. Ia juga menambahkan, bahwa menjaga uang atau tabungan tetap likuid sangat penting di tengah masa krisis untuk menutup pengeluaran sehari-hari. Setidaknya, siapkan uang tunai yang cukup minimal untuk kehidupan tiga atau enam bulan ke depan.

Trending :  Lebih Banyak Rumah Tangga Mengharapkan Kondisi Keuangan yang Lebih Buruk

2. Perlukah menarik seluruh uang atau tabungan dari bank?

4 Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman saat Resesi buat Generasi Mudailustrasi ATM (pexels.com/Pixabay)

Meski para pakar banyak yang merekomendasikan untuk menyiapkan uang tunai, namun menarik seluruh uang dari bank tidak direkomendasikan. Masih dari laman Nasdaq, penarikan dana dari bank secara serentak dapat menyebabkan kebangkrutan bank. Hal ini akan memperburuk dan justru mempercepat terjadinya resesi itu sendiri.

Selain itu, menjaga beberapa dana di bank juga dapat membantu akses pembayaran jika terjadi kebutuhan atau tagihan darurat tak terduga. Maggie Gomez, Profesional CFP dan pemilik Money with Gomez, menyarankan untuk menggunakan dua bank berbeda untuk menyimpan uang selama resesi, terlebih jika jumlah uang melebihi jumlah yang diasuransikan, seperti dilansir Bussiness Insider. Namun, ada beberapa hal yang juga harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan ini, yakni:

  • Menilai indikator kesehatan bank
  • Peran pemerintah dan bank sentral dalam stabilitas
  • Strategi bank untuk menjaga keamanan uang.
Trending :  OJK Proyeksikan Pembiayaan Industri Modal Ventura Meningkat 3%-4% pada 2025

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Baca Juga: 5 Kebiasaan Mengelola Keuangan yang Harus Dimulai di Usia 20-an 

3. Mendiversifikasikan uang

4 Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman saat Resesi buat Generasi Mudailustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Dilansir Investopedia, diversifikasi adalah strategi berinvestasi dalam berbagai aset dengan karakteristik berbeda. Meski ekonomi sedang lesu, berinvestasi pada momen ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Nah, cara diversifikasi uang yang aman saat resesi adalah dengan menyimpan uang tunai ke rekening tabungan berbunga tinggi, sertifikat deposito, atau rekening pasar uang yang berisiko rendah.

Menurut Taylor Kovar, CEO Financial (penasihat investasi terdaftar di Texas) yang dilansir Nasdaq, cara ini merupakan cara yang aman. Selain itu, juga dapat membuat uang tumbuh meski dalam lingkungan berbunga rendah. Namun, pastikan sebelum mengambil keputusan ini kamu sudah menyiapkan uang tunai siap pakai yang cukup untuk menjalani kehidupan ke depannya.

4. Menyimpan sebagian uang dalam bentuk emas

4 Tips Menjaga Keuangan Tetap Aman saat Resesi buat Generasi Mudailustrasi emas batangan (pexels.com/Michael Steinberg)

Emas adalah salah satu instrumen investasi yang dinilai aman selama resesi. Dilansir Bloomberg, emas selalu diminati di seluruh dunia, sehingga resesi di satu kawasan tidak mungkin mendistorsi nilai internasionalnya. Selain itu, emas juga memiliki likuiditas yang baik karena mudah diuangkan meski pasar sedang turun.

Trending :  AADI Buyback Rp4 Triliun, Ternyata Ini Dampaknya Buat Keuangan Perusahaan

Dalam hal ini, kamu dapat menginvestasikan uang ke dalam emas fisik, seperti koin atau batangan. Kamu juga dapat berinvestasi dalam ETF emas atau reksa dana yang menyimpan aset emas atau saham terkait emas. Namun, emas juga sangat fluktuatif, terkadang harganya dapat bergeser beberapa poin persentase. Jadi, pastikan kamu mempelajari risikonya terlebih dahulu sebelum berinvestasi emas, atau investasi apa pun.

Resesi memang dapat menyebabkan guncangan ekonomi yang signifikan. Namun, kondisi ini juga bisa diatasi dengan beberapa pertimbangan cermat terkait keuangan. Nah, buat kamu yang ingin menjaga uang tetap aman selama resesi, kamu bisa mengikuti tips di atas.

Baca Juga: 5 Mindset Uang yang Harus Dimiliki Perempuan Agar Mandiri Finansial

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis.
Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.



Source link