Suratekno.com – Mandiri Sekuritas (Mansek) menilai harga saham bukalapak (BUKA) waktu ini, Rp 284, tak masuk akal, lantaran kas higienis per saham mencapai Rp 299. Apalagi, prospek usaha perseroan hingga 2024 cukup menjanjikan, dengan CAGR penjualan 2021-2024 sebesar 64,5%, di atas para pesaing 30-35%.
Itu sebabnya, Mansek mempertahankan rekomendasi buy saham BUKA, tetapi sasaran harga diturunkan ke level Rp 750. Target itu mencerminkan EV/TPV 0,dua kali, pada bawah parapesaing tiga,3-5,4 kali.
Sekuritas ini menyambut baik kolaborasi Bukalapak menggunakan CT Corp menciptakan PT Allo Fresh Indonesia. Bukalapak mempunyai 35% saham Allo Fresh Indonesia, sedangkan mayoritas saham atau sebesar 55% dikuasai sang PT Trans Retail Indonesia, bagian berdasarkan CT Corp milik Chairul Tanjung. Sisa saham sebanyak 10% dimiliki sang Berani Investment Pte Ltd (Growtheum Capital Partners).
“Kemitraan ini atraktif secara ekonomi, lantaran dapat memaksimalkan kekuatan online to offline (O2O) ke 2 pihak,” tulis Mansek pada catatan harian, Rabu (9/3/2022).
Saham BUKA terus turun dalam sebulan terakhir, bahkan menyentuh terendah sepanjang masa, Rp 278, dalam perdagangan hari ini, Rabu (9/3/2022), sebelum ditutup di level Rp 284, turun 1,39% dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam sebulan, saham BUKA turun 26,8%, sedangkan secara year to date terpangkas 33%.
Market cap Bukalapak telah menguap Rp 58 triliun menjadi Rp 29,2 triliun, dibandingkan waktu listing pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Agustus 2021, sebesar Rp 87,6 triliun, menggunakan harga peelaksanaan Rp 850.