:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5184967/original/024428600_1744354627-20250410-iPhone16-AFP_7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta – Apple tampaknya serius mau menibun stok iPhone di Amerika Serikat agar tak terkena tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Terbaru, Apple menyewa pesawat untuk mengantarkan 600 ton atau sebanyak 1,5 juta unit iPhone dari India ke Amerika Serikat.
Sebelumnya, menurut sumber Reuters, Apple menambah jumlah produksi iPhone di India, guna menghindari tarif Trump.
Rincian ini memberikan informasi tentang bagaimana strategi Apple untuk menghindari tarif Trump dan membangun inventaris iPhone di AS, salah satu pasar terbesarnya.
Mengutip Reuters, Jumat (11/4/2025), para analis memperingatkan bahwa harga iPhone di AS bisa melonjak karena pemberlakuan tarif Trump. Pasalnya, selama ini Apple tergantung dalam produksi iPhone ke negara-negara seperti Tiongkok, pusat manufaktur utama iPhone.
Adapun Donald Trump mengenakan tarif impor alias tarif Trump sebesar 125 persen kepada Tiongkok untuk barang-barang yang masuk.
Angka ini jauh melebihi tarif sebesar 26 persen untuk barang yang diimpor dari India. Kendati demikian, Trump masih menunda pemberlakuan tarif Trump hingga 90 hari, kecuali Tiongkok.
Seorang sumber menyebut, “Apple ingin mengalahkan tarif Trump” dengan langkah memasukkan 600 ton iPhone dari India ke AS.
Sebelumnya, sumber yang sama juga mengatakan, Apple melobi otoritas bandara India untuk memangkas waktu yang dibutuhkan untuk melewati bea cukai bandara Chennai di negara bagian selatan Tamil Nadu, dari 30 jam menjadi enam jam.